Anggota parlemen Inggris mengatakan raksasa teknologi itu melanggar hukum tahun lalu setelah ikut campur dengan Cambridge Analytica, seorang konsultan politik yang secara keliru mengakses data 87 juta pengguna Facebook.
Facebook sedang menguji coba mengurangi penayangan iklan politik di platform tersebut untuk sejumlah pengguna di berbagai negara, termasuk Indonesia.